Selamat Datang Blog Inna Widya.. Silahkan berbagi cerita kalo ada pengalaman menarik.. ^_^

Rabu, 21 November 2012

Ibu, cukuplah kau wanita terbaik dalam hidupku

Ibu..
Ingin ku selalu mengusap keringatmu..
Menemani tidurmu,
 Menyelimuti tubuhmu saat kau tertidur begitu saja..

Ingin ku selalu bercanda tawa denganmu,
Berkeluh kesah padamu..
Ingin ku selalu menemani hidupmu,
Karna tak ku temukan wanita terbaik yang Alloh ciptakan untukku slainmu Ibu...

Kau ajarkan smua kebaikan tentang kehidupan padaku,
Kau tegur aku saat aku salah,
Kau puji aku saat aku bisa membanggakanmu..
Sikapmu padaku apa adanya..

Kau lakukan smua sebagaimana mestinya dengan penuh kasih sayang..
Kelak akan aku ajarkan apa yang kau ajarkan pada anak-anakku..
Kepada putra dan putriku..
Kepada cucu-cucumu Ibu.. 
Mohon restui setiap langkahku..
Mohon doa mu slalu dalam kehidupanku, Selalu...


Love U Mom..
U are My Everything..
Salam rinduku dari anakmu..

Senin, 12 November 2012

Apakah Lampionmu Sehangat Lapionku?


Malam itu aku tak merasakan hangat lampionku, karna malam itu aku harus bermalam di rumah sahabatku.
Yaah sahabat setiaku yang slalu temani aku dalam suka dan duka..
Di rumahnya dia menunjukkan lampion indahnya. Ku amati lampion miliknya memang indah, warnanya cerah, cahayanya pun menenangkan mata yang memandang..
Tapi aku merasakan hangat lampionnya tak sehangat lampionku.. ah, mungkin ini hanya perasaanku..
Mana mungkin lampion mempunyai tingkat menghangatkan yang berbeda.

Malam berikutnya aku bermalam lagi di rumah sahabatku itu, kami menghabiskan waktu dengan berbincang hingga larut ditemani cahaya lampionnya. Kurasakan lagi hangat lampion milik sahabatku..
Hangat.. hangat sudah kurasakan.. yah, lampion sahabatku itu sehangat lampionku..
Hingga berhari-hari dan bermalam-malam aku menginap di rumaha sahabatku itu, tiap malam kami lalui bersama lampion itu.
Tapi di suatu malam aku merasakan lampion sahabatku memang tak sehangat lampionku..
Ku coba katakan padanya jika lampionnya tak begitu hangat kurasakan. Sahabatku berkata “bagaimana bisa kau katakana lampionku tak hangat, aku sudah 25 tahun bersama lampion ini, tiap malam ku lalui bersama lampion ini, dan lampion ini slalu berikan hangat terbaiknya untukku..”

Benarkah lampionnya begitu hangat? Iya tentu saja.. jika tak hangat tak mungkin sahabatku memilih lampion itu bersamanya selama 25 tahun.
Aku pulang ke rumah dan menatap lampionku, keresapi dalam-dalam hangatnya.. dalam hati ku berkata “aku belum bisa merasakan hangat lampion sahabatku sehangat lampionku ini, sudahlah..mungkin memang setiap lampion berikan hangat terbaiknya untuk pemiliknya saja.. Tapi aku slalu berharap suatu saat aku bisa merasakan hangat lampion sahabatku sehangat lampion milikku..”

Kamis, 13 September 2012

25 Tahun Tak Terasa -- 31 Agust, 7 Sept 2012

31 Agustus, 7 September 2012

Tak terasa usia kami sudah 25 tahun.. Ya usiaku dan suami tercinta Moehamad Fajar Muharam..  Jarak hari kelahiran kami yang begitu dekat, seakan sedekat cinta kami.. *begitu kalo bahasa lebay nya :D

5 bulan sudah kami menikah, alhamdulillah bunga cinta yang kami rasakan hingga saat ini begitu indah, selalu ku berdoa agar keluarga baru kami menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah serta selalu dipenuhi oleh cinta-Nya.. 

8 bulan sudah aku berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga di Istana Suami Tercinta. Profesi baru yang sebelumnya menjadi wanita karier. Awalnya terasa sepi, yang tadinya tiap hari mengajar di kampus, bertemu mahasiswa, dapat hiburan dari bahan candaan mahasiswa saat mengajar, sekarang setiap pagi sampai sore sendiri di rumah karna ditinggal bekerja. Awalnya bosen, tapi lama-lama mulai ku nikmati "profesi indah" ini. Dulu ku pikir ibu rumah tangga itu santai, karna pekerjaannya tiap hari hanya mengurus rumah. ku pikir dulu wanita karir itu jauh lebih capek dan power. But sekarang aku pikir semua pemikiranku itu salah..

Ibu rumah tangga itu adalah profesi yang mengerahkan seluruh tenaganya dan dia ga bekerja dalam sebuah tim. Yah.. ibu rumah tangga bekerja individu.. Aku merasakannya sekarang. Dan aku bersyukur, karna Alloh memberikan kesempatan padaku untuk merasakan smua ini. Sebuah profesi yang Alloh janjikan mulia, karna  mau meluangkan waktu dan tenaganya untuk merawat keluarganya.. Thanks Alloh..

Di usiaku yang ke-25 tahun ini, aku merasakan Alloh sungguh sayang padaku..
Alloh memberikan ku orang tua yang sangat sayang padaku..
Alloh memberikanku keluarga yang sangat mendukungku..
Alloh mempertemukanku dengan pendamping hidup yang sebaik dan setangguh pria tercintaku Moehamad Fajar Muharam...

Terimakasih untuk suamiku tercinta, yang telah sabar menghadapiku..
Terimakasih selalu membimbingku...
Terimakasih menemaniku dalam suka dan duka ku..
Terimakasih selalu merawatku saat aku sakit..
Terimakasih tlah membuatku tertawa tiap hari..
I love U so much..