Selamat Datang Blog Inna Widya.. Silahkan berbagi cerita kalo ada pengalaman menarik.. ^_^

Senin, 11 Juli 2011

Sosok Ayahku Yang Kudamba...


Diduakan itu sakit.. Dikhianati itu sakit...
Dan sakitnya hanya orang yang sangat kita sayangi yang bisa menyakiti kita..
Yah... Hanya orang-orang yang kita sayangi yang berpotensi menyakiti kita..

Mendengar seseorang yang kita sayangi membicarakan orang lain di masa lalunya ternyata tak jauh beda sakitnya..
Mungkin terdengar lebay, tapi apa mau dikata.. memang begitu rasanya..
Ku rasa membicarakan orang lain yang ada dimasa lalu kita tak perlu jika memang dirasa tak penting..
Hal itu akan menyakiti pasangan kita saja..
Dan memang perih ketika kita tau, memorinya masih membekas dihati pasangan kita..

Dulu aku berpikir.. kenapa ibu yang begitu lembutnya memilih Ayah sebagai pasangan hidupnya...
Ayah orang yang tegas.. mungkin terbilang keras.. Karna beliau dididik dikeluarga Kakek yang saat itu memiliki anak banyak dan memang dituntut untuk mandiri. Jadilah dididikan Kakek seorang Ayah yang keras..

Saat  aku masih kecil bersama dua kakak laki-lakiku, ayah memperlakukanku bagaikan bidadari kecilnya. Tak segan-segan ayah marah pada kedua kakakku saat aku menangis karna kenakalan kedua kakakku yang sepele.
Yah... aku menilai Ayah sosok yang lembut untukku, tapi keras kepada kedua kakak laki-lakiku...
Lambat laun dengan seiring bertambahnya umur, ayah tak sekeras seperti dulu... Aku pun mengerti.. kami anak-anaknya sudah besar, tak perlu lagi Ayah marah-marah seperti saat kami kecil karna kenakalan kami...

Di suatu ketika Ayah sakit, sakit dalam kurun waktu yang lama. Ibu sedih.. Tapi Ibu merawat ayah penuh dengan kasih sayang. Aku melihat pancaran matanya yang begitu tulus.

Ibu berkata padaku "Nak.. kau tau kenapa Ibu begitu sayang pada Ayahmu? kenapa Ibu benar-benar merawatnya saat Ayahmu sakit seperti ini?"
Aku menjawab "Iya.. karna aku tau Ibu begitu sayang Ayah... begitu kan Ibu?"
Ibu menjawab "Iya Nak, aku tak hanya sayang pada Ayahmu Nak.. Tapi aku sangat menyayangi ayahmu... Kau tau kenapa aku begitu menyayangi Ayahmu Nak?"
Aku menjawab "Karna apa Bu?"
Itu pertanyaan yang muncul dari dulu.. saat aku masih kecil... kenapa Ibu begitu menyayangi ayah?

Ibu menjawab "Karna didalam hidup ayahmu, tak pernah Ayahmu menyebut nama wanita lain didepan Ibumu ini Nak.. Ayahmu begitu setia padaku.. Sangat setia.. Aku berterima kasih pada kakek dan nenekmu Nak bisa menjadikan Ayahmu sosok pria yang setia.. Ayahmu orang yang sangat setia, dia tak pernah mengecewakan atau menyakiti Ibu sedikitpun dengan menyebut nama wanita lain apalagi lebih dari itu.. Oleh karna itu, Ibu ingin setia selalu menjaga ayahmu disisa hidup Ibu dan Ayah ini.."

Airmataku menetes tak tertahankan... Ya Alloh... ternyata ini jawaban pertanyaanku slama ini.. kenapa Ibu sangat menyayangi Ayah...
Ibu berpesan "Carilah pria yang benar-benar menyayangimu... bukan hanya pria yang kamu sayangi Nak..."

Yah... aku tau.. Saat seorang pria menyayangi seorang wanita tak mungkin dia akan mengecewakan wanita itu. Aku hanya berharap, "Wahai kau seorang pria yang nantinya menjadi suamiku kelak.. Ku mohon... jangan sebut nama wanita lain didepanku semanis apapun kenanganmu bersamanya.. Aku bisa menjadi sosok batu yang sangat keras, aku bisa menjadi sosok kapas yang sangat lembut.. aku pun bisa menjadi sosok kayu tua yang sangat lapuk saat kau sebut nama wanita lain didepanku.."