Tak lama ku mengenalmu, tak banyak yang ku tau dirimu. Aku mengenalmu hanya dari seorang sahabatku yang sangat kupercayai. Sahabat yang ku yakin dia memberikan segala yang terbaik untuk sahabatnya. Dia menceritakan segala kelebihan dan kekurangannmu. Kau asing bagiku. Jujur, aku tak mudah mempercayai orang asing, orang yang baru saja ku kenal. Tak mudah aku menjalin ikatan suci sesuai sunnahnya(Rasulloh SAW) dan perintah-Nya dengan orang tak tak banyak ku tau siapa dirinya. Tapi sahabatku slalu menyakinkanku, bahwa kau adalah orang yang baik. Entahlah, apakah penilaian sahabatku itu benar? slalu ada ketakutan dalam diri tuk mengenal dan menerima orang asing dalam kehidupanku.
Aku slalu berpikir, tak dewasakah aku dengan sikapku? Ya Alloh ku mohon, tunjukkan sgalanya untukku. KAU Maha Mengetahui sedangkan aku tidak, KAU Maha Melihat sedangkan aku tidak. Aku tak ingin salah memilih seorang pemimpin untukku dan anak-anakku kelak. Aku membutuhkan seorang pemimpin yang soleh, tegas sikapnya, kokoh pendiriannya, lembut hatinya, dan bisa menerima aku apa adanya. Aku tahu Ya Rabb, tak adil rasanya aku meminta sesuatu yang indah dari-Mu tanpa ku memperindah diri. Ya Alloh, saat ini aku sedang memperindah iman dan taqwaku, mempercantik hatiku, mempersiapkan qolbu yang mendamaikan suami dan anak-anakku kelak.
Siapa kau, aku tak begitu tahu. Bagaimana dirimu sebenarnya, aku pun tak tahu. Mungkin sebaliknya denganmu, kau tak begitu mengenalku, kau tak begitu tahu tentang aku. Ya Alloh, bolehkah aku berpesan untuknya?
Hai akhi yang slalu dijaga hatinya(Insya Alloh), aku tak tahu siapakah dirimu sebenarnya, jika bukan seorang yang soleh dirimu, mau kah kau mensolehkan jiwamu atas Ridho-Nya untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpinku dan anak-anak kita kelak? Jika kau seorang yang soleh, mau kah lebih mensolehkan jiwamu atas Ridho-Nya untuk mempersiapkan diri menjadi pemimpinku dan anak-anak kita kelak? Mau kah kau mempersiapkan segala sesuatu tuk mendidik anak-anak kita dengan ilmu agama dan ketaqwaan yang tinggi kepada-Nya? Mau kah kau berbagi kasih sayang untukku dan anak-anak kita kelak? Mau kah kau slalu membimbingku dan anak-anak kita kelak tuk slalu bersujud kepada-Nya?
Hai akhi, mau kah kau perkaya dirimu dengan segala ilmu-Nya agar kau dapat mengajarkan ilmu-Nya kepada kami(aku dan anak-anak kita kelak)?
Aku pun demikian akhi, jika aku memang bukan seorang wanita yang solehah, aku akan giat mempercantik diriku dengan segala ajaran-ajaran-Nya, aku akan mensolehkan diriku. Jika aku seorang wanita yang solehah, aku akan menambah segala kesolehanku untuk bekal mendidik anak-anak kita dan menjadi pendamai hatimu hingga tutup usia. Aku akan slalu berusaha menimba ilmu-Nya agar aku lebih cantik dan menjadi bidadari surgamu kelak.
Tak mudah ku memberikan hatiku, tapi dalam diriku slalu berkeyakinan, ku akan memberikan hatiku kepada seorang pria yang soleh. Biarlah mungkin aku tak mengenalmu, tetapi kesolehanmu tanda kau mengenal-Nya dan DIA mengenalmu, itu sudah membuatku tenang tuk mengaungi bahtera rumah tangga bersamamu.
Jadi ku mohon padamu, perindahlah jiwa dan hatimu. Aku pun kan perindah dan percantik hatiku.
Jangan biarkan aku lama menunggumu. Cinta itu adalah keberanian atau pengorbanan. Jika kau mantap terhadapku, kumpulkan keberanianmu tuk mengkhitbahku. Tapi jika tak ada kemantapan hatimu bersamaku, maka lepaskan aku tuk mendapatkan seorang ikhwan yang lebih soleh darimu. Ku tunggu kau dirumah orang tuaku tuk segera mengkhitbahku...